Hari Tata Ruang (World Town Plaining) yang
diperingati setiap tanggal 8 November sejak tahun 1949 hingga sampai saat ini
perkembanganya mendapat apresiasi dari berbagai elemen masyarakat di planet
ketiga galaksi Bima sakti yang kita sebut dengan Bumi. Di Indonesia Hari Tata
Ruang di mulai tahun 2008 dengan tujuan utamanya adalah masyarakat Indonesia
sadar dan memahmi betapa pentingnya sebuah Tata Ruang yang nantinya akan
ditempati. Sebuah penataan ruang, memiliki dampak yang sangat besar terhadap
lingkungan, maka dari itu kesadaran akan sebuah Tata Ruang yang baik dan benar
sangat diharapkan.
Kota Malang sebagai salah satu kawasan perkotaan
yang ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang melayani regional
Malang Raya tentunya memiliki urgensi terhadap terselenggaranya Penataan Ruang
yang didasarkan pada karakteristik, daya dukung dan daya tampung lingkungan
serta didukung oleh teknologi yang sesuai. Dasar-dasar tersebut telah
diletakkan dalam Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 4 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Malang Tahun 2010-2030 dan juga menjadi
nafas dalam proses penyusunan berbagai dokumen perencanaan makro strategis,
perencanaan tata ruang turunannya maupun perencanaan sektoral Kota Malang. Untuk
itulah pada tahun 2015 ini, Pemerintah Kota Malang melalui Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah menyelenggarakan Peringatan Hari Tata Ruang Nasional yang
akan diisi dengan sejumlah kegiatan dan aksi bertema “Memperkuat Keterlibatan,
Menata Ruang Layak Huni Untuk Semua” Menurut Drs. Wasto, SH, MH, Kepala Bappeda
Kota Malang, kegiatan ini baru pertama kalinya diselenggarakan di Kota Malang.
Kegiatan ini merupakan sebuah bentuk inovasi yang bertujuan mewujudkan
pengembangan pemahaman tentang tata ruang (Bappeda Kota Malang)
Acara kegiatan peringatan Hari Tata Ruang yang
diselenggarakan pemerintah Kota Malang, sebuah awal untuk merangsang masyarakat
khususnya kota Malang yang sesak dengan para pendatang semakin hari semakin
padat. Kegiatan ini haruslah kita dukung, entah apresiasi dalam bentuk kegiatan
lain yang sejalan dengan pentingnya kesadaran dan pemahaman akan sebuah Tata
Ruang, atau dalam bentuk aksi pribadi misalnya saja tidak membuang sampah
sembarangan agar tak mengganggu aliran drainase jalan, tidak memaku pohon pohon
dengan tempelan baliho atau reklame, jikalau memasang lebih baik dengan tali
temali saja, atau ikut berkampanye dengan gabung dalam komunitas komunitas
terkait lingkungan agar bisa saling belajar tentang pentinya pemahaman lingkungan
ideal.
Malang sebagai salah satu Kota Pendidikan di
Indonesia yang disejajarkan dengan Ibu Kota Indonesia (Jakarta), Kota pusat
Budaya Jawa (Yogyakarta), dan Kota Kembang (Bandung) secara otomatis banyak
pendatang muda yang berstatus mahasiswa. Dari pemuda pemuda inilah harus jadi
pelopor untuk sosialisasi pentingnya sebuah Tata Ruang, bisa secara pribadi
dimulai dari diri sendiri atau membentuk sebuah komunitas, karena yang muda berkesempatan
beraksi dan berkarya.
Pada peringatan Hari Tata Ruang di Kota malang,
sebuah komunitas yang mereka namai City Care Community menjalin hubungan
kerjasama dengan HMPWK (Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota)
Intitut Teknologi Nasional Malang. Aksi mereka dihari peringatan Hari Tata
Ruang dijelaskan oleh Pepi (Afriadi) sebagai ketua City Care Community adalah
“Kampung Hijau”. Penuturanya dalam tema kampung hijau terbagi dalam dua sub
kegiatan yaitu “Selebrasi dan Aksi.
Selebrasi dilaksanakan tanggal 20 November 2015 di Aula ITN Malang
dengan acara hiburan bermusik, bersosialisasi dengan memutar sebuah vidio
tentang Tata Ruang, RTRW (Rencana Tata Ruang dan Wilayah) Malang. Sedangkan
aksi diselenggarakan pada tanggal 22 November 2015 di sebuah kampung yang
memiliki kesadaran akan lingkunganya tinggi dan memiliki sebuah MCK terpadu,
jadi satu kampung satu penampungan MCK. Kampung ini berada di Jalan Tirtarona
Tlogo Mas Kota Malang. Aksi disana, mendukung sebuah kampung hijau dengan
visual vertikal garden dan hidroponik agar semakin bagus dan bisa dijadikan contoh
untuk kampung kampung yang lain. Selain mendukung kita juga belajar bagaimana
dengan cara sederhana menghargai dan menjaga lingkungan agar ada keseimbangan
antara alam dan manusia.
0 komentar:
Posting Komentar